Euforia mahasiswa baru masih terasa hangat nih soalnya bulan-bulan ini
kan lagi marak tu pengumuman-pengumuman kelulusan seperti SNMPTN, Simak
UI, dan lain-lain. Nah, sebelumnya para maba terutama yang keterima di
universitas top atau jurusan top pasti lagi menikmati masa-masa bahagia
nii. Berjuang dan belajar mati-matian, serta melewati berbagai
ketegangan akhirnya waktu pengumuman dinyatakan LULUS. Wahh, rasanya
hati ini, membludak....hehe (pengalaman) !
Lagi usumnya eksis dan koar-koar di facebook dan twitter. Yeeee,..... gue keterima di ITB. Yeee,....... gue keterima di FK.
Sedikit arogansi pun bermunculan. Meluapkan kegembiraan tanpa tahu waktu
dan tempat yang tepat. Kasian juga kan yang belum keterima......
Dikira masuk jurusan favorit tu akhir dari segalanya???
Dikira jurusan favorit menentukan kesuksesan kita???
Hmmmm...introspeksi bagi diri sendiri dan kita semua :)
Entah masuk jurusan apa pun, sebagai mahasiswa baru, kita memiliki
tanggung jawab buat masyarakat, bangsa, dan negara. Perlu diingat bahwa
mahasiswa berbeda jauh dengan siswa SMA,...beda banget. Berbeda mulai
dari pola pikir serta tanggung jawabnya. Kalo dulu SMA, intinya cuma
belajar, bimbel, ekskul, dan selebihnya nganggur di rumah. Kalo udah
jadi mahasiswa, kita belajar hidup yang lebih real. Bagaimana kita
mengatur diri sendiri dan bagaimana memberdayakan diri menjadi berguna
bagi lingkungan sekitar. Mahasiswa dituntut mampu menilai suatu
permasalahan dari berbagai aspek dan turut pula mencari solusinya.
Alih-alih ada embel-embel kata maha di depan kata siswa, yang
artinya tanggung jawab. Ni juga dapat berarti kita adalah objek yang
dimahakan, dalam artian kehadirannya sangat diharapkan. Hmmmm...introspeksi bagi diri sendiri dan kita semua :)
Waktu aku mengikuti OSKM, aku dapet materi yang disebut PoPoPe (Posisi,
Potensi, dan Peran) mahasiswa. PoPoPe tersebut lah yang membuat
eksistensi mahasiswa sangat dibutuhkan.
Yang pertama adalah posisi. Mahasiswa sejatinya merupakan masyarakat
sipil yang terpelajar. Posisi mahasiswa berada antara masyarakat
golongan ekonomi, sosial, dan politik. Mahasiswa belum secara utuh masuk
ke dalam salah satu di antara ketiga aspek tersebut. Masih ada
kesalingterikatan dari ketiga aspek sehingga mahasiswa termasuk golongan
independen.
Mahasiswa termasuk subjek yang paling strategis dikarenakan usia yang
masih muda dan kemampuan berpikir yang relatif cepat didukung fisik yang
prima. Oleh karena itu, mahasiswa memiliki potensi yang luar biasa.
Potensi itu di antaranya adalah kemampuan berpikir kreatif. Rasa
keingintahuan yang kuat, mendorong mahasiswa untuk bertindak kreatif.
Rasa ingin tahu yang kuat serta pengetahuan yang luas juga mendorong
mahasiswa bersikap kritis terhadap berbagai realita bangsa. Selain
keingintahuan yang kuat, mahasiswa relatif memiliki semangat yang
tinggi. Semangat ini dapat memunculkan pola pikir yang idealis. Idealis
berlawanan dengan realistis, jadi mahasiswa mempunyai potensi dalam
menginginkan segala sesuatunya sesuai. Potensi lainnya adalah
independen, artinya mahasiswa berada pada posisi yang netral, tidak
tersentuh oleh ruang politik maupun ekonomi. Mahasiswa punya keahlian
yang berbasis keilmuan karena telah mengenyam pendidikan yang lebih
terfokus. Kemudian, kemudahan jaringan pertemanan baik di lingkup kampus
maupun luar kampus memungkinkan mahasiswa mengembangkan berbagai ilmu
(multidisiplin ilmu) dan keberagaman wawasan.
Jadi, secara terperinci, potensi yang dimiliki mahasiswa yaitu :
1. Kritis
1. Kritis
2. Idealis
3. Semangat dan energik
4. Independen
3. Semangat dan energik
4. Independen
5. Punya keahlian berbasis keilmuan
6. Kemudahan jaringan (relasi)
7. Multidisiplin ilmu dan keberagaman wawasan.
6. Kemudahan jaringan (relasi)
7. Multidisiplin ilmu dan keberagaman wawasan.
Lanjut ke peran, mahasiswa memiliki peran sebagai :
1. Agent Of Change (agen perubahan)
2. Guardian Of Value (penjaga nilai kebenaran)
3. Iron Stock (stok pemimpin/pengganti pendahulu bangsa)
2. Guardian Of Value (penjaga nilai kebenaran)
3. Iron Stock (stok pemimpin/pengganti pendahulu bangsa)
Dalam hal ini digunakan istilah iron atau besi karena besi
merupakan benda yang kuat dan memiliki beragam manfaat. Hampir setiap
elemen suatu barang tersusun dari besi. Demikian pula mahasiswa
diharapkan seperti besi.
4. Role Model (contoh bagi masyarakat)
4. Role Model (contoh bagi masyarakat)
0 komentar